ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA POSTER FILM SIKSA KUBUR
SIKSA KUBUR OLEH JOKO ANWAR
Abstrak
Poster film adalah
sebuah poster yang
dipakai untuk mempromosikan dan mengiklankan sebuah film. Siksa Kubur adalah
film horor psikologis Indonesia tahun 2024 yang
disutradarai dan ditulis oleh Joko Anwar berdasarkan
film pendek berjudul sama karya Joko Anwar. Film produksi Come and See Pictures serta Rapi Films ini
dibintangi oleh Faradina Mufti dan Reza Rahadian. Siksa
Kubur tayang perdana di bioskop Indonesia pada 11 April 2024. Tujuan
penelitian ini yaitu menemukan makna dibalik poster fim siksa kubur. Penelitian
ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes guna membedah tanda-tanda
menggunakan sistem denotasi,konotasi, dan mitos. Metode penelitian yang
digunakan yaitu pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa pada poster film tersebut ilustrasi yang digunakan
mempunyai banyak makna dan tentunya sangat berhubungan dengan alam kubur. Adapun
makna dari gambar di poster adalah manusia akan kembali ke alam kubur setelah
meninggal nanti. Dalam poster tersebut terdapat tengkorak yang
disusun dari 12 pocong dan terdapat ular
yang keluar dari mata tengkorak tersebut. Dalam poster tersebut dalam
wawancaranya Joko Anwar mengatakan bahwa itu bukan sembarang ular melainkan
ular Syuja'ul Aqra adalah sebutan untuk ular yang mengerikan dan menjadi teman
di alam kubur. Ular ini akan diperintahkan Allah SWT untuk menyiksa orang-orang
muslim yang tidak melaksanakan salat.
PENDAHULUAN
Poster adalah karya seni
atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar.
Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya untuk menyampaikan
ide ataupun gagasan dengan maksud memberikan informasi kepada khalayak. Poster
juga memiliki sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin, karena itu poster
biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat. Poster bukan hanya sekadar gambar, tetapi juga karya
seni yang ditujukan untuk memengaruhi, menginspirasi, atau menginformasikan
penontonnya.
Poster film adalah poster yang digunakan untuk mempromosikan dan mengiklankan film terutama untuk membujuk pelanggan yang membayar agar datang ke bioskop untuk menontonnya. Menurut Rustan (2009), Poster film secara khusus berfungsi sebagai media promosi sebuah film. Poster film dapat menggambarkan pesan filmnya dengan semua elemen yang ada saling berkaitan satu dengan yang lain, sehingga penonton sebagai target audiens dapat interest untuk menonton film. Studio seringkali mencetak beberapa poster dengan ukuran dan isi yang bervariasi untuk berbagai pasar domestik dan internasional. Mereka biasanya berisi gambar dengan teks. Sebelum tahun 1980-an, ilustrasi lebih umum digunakan daripada foto. Teks pada poster film biasanya memuat judul film dengan huruf besar dan seringkali juga nama pemeran utamanya. Ini juga dapat mencakup tagline, nama sutradara, nama karakter, tanggal rilis, dan detail terkait lainnya untuk memberi informasi kepada calon penonton tentang film tersebut.
Poster
film sering kali dipajang di dalam dan di luar bioskop , dan di tempat lain di jalan atau di toko.
Gambar yang sama muncul di buku pers peserta pameran film dan juga dapat digunakan
di situs web, kemasan DVD (dan
secara historis VHS ),
pamflet, iklan di surat kabar dan majalah, dan semua pers lain yang terkait
dengan promosi film tersebut. Poster film telah digunakan sejak pameran film
publik paling awal. Awalnya berupa plakat luar yang mencantumkan program film
(pendek) yang akan ditayangkan di dalam aula atau bioskop. Pada awal tahun
1900-an, mereka mulai menampilkan ilustrasi adegan film atau serangkaian gambar yang
dilapis dari beberapa adegan. Poster-poster lain menggunakan interpretasi
artistik suatu adegan atau bahkan tema film, yang direpresentasikan dalam
berbagai gaya artistik. Poster film merupakan bidang kajian yang sangat relevan
untuk analisis semiotika karena film dibangun dengan berbagai tanda. (Riwu
Asnat dan Tri Pujiati, 2018). Untuk itu, kajian semiotika untuk mengungkap atau
memaparkan maksud dari pembuatan poster sebagai media promosi perlu untuk
dilakukan.
Semiotika dapat didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tanda. Tanda itu sendiri dianggap sebagai suatu
dasar konvensi sosial dan memiliki sesuatu (makna) tertentu. Menurut Tinarbuko
(2008), semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda supaya dapat
mengetahui bagaimana tanda tersebut berfungsi dan menghasilkan suatu makna.
Sementara itu, menurut Christomy dan Yuwono (2004), berpendapat bahwa semiotika
adalah studi tentang tanda-tanda (sign), fungsi tanda, dan produksi tanda. Teori Semiotik ini dikemukakan oleh Ferdinand De
Saussure (1857-1913). Dalam teori ini semiotik dibagi menjadi dua
bagian (dikotomi) yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified). Pada
tulisan ini menggunakan teori dengan pendekatan semiotika Roland Barthes. Menurutnya,
semiotika adalah ilmu yang digunakan untuk memaknai suatu tanda, yang mana
bahasa juga merupakan susunan atas tanda-tanda yang memiliki pesan tertentu
dari masyarakat. Tanda di sini juga dapat berupa lagu, dialog, not musik, logo,
gambar, mimik wajah, hingga gerak tubuh. Dalam Tori Semiotika oleh Roland Barthes, Gagasannya ini merupakan kelanjutan lebih dalam
dari pemikiran Ferdinand De Saussure. Apabila analisis semiotika aliran
Saussure berupa tanda denotatif dan tanda konotatif, Barthes mengembangkan
analisis tersebut menjadi lebih dalam lagi.
Roland Barthes mencetuskan model analisis tanda signifikansi menjadi dua tahap atau biasanya disebut dengan two order of signification. Kemudian, membaginya kembali menjadi denotasi dan konotasi. Dalam signifikansi tahap pertama, berupa hubungan antara petanda dan penanda dalam bentuk nyata alias denotasi, yakni makna asli yang dipahami oleh kebanyakan orang. Kemudian dalam signifikansi tahap kedua, terdapat konotasi yang menggambarkan hubungan ketika tanda tersebut bercampur dengan perasaan atau emosi. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas analisis poster film Siksa Kubur yang menarik untuk dijadikan kajian analisis karena didalamnya terkandung tanda yang dapat ditelaah menggunakan teori Semiotika Roland Barthes. Joko Anwar dalam membuat film horor yang dekat dengan masyarakat Indonesia dengan mengusung tema yang berkaitan dengan agama. Joko Anwar selaku sutradara film Siksa Kubur menjelaskan bahwa ini menjadi pengingat bagi orang yang memiliki kekuasaan dan rezeki yang melimpah. Ia ingin orang yang seperti itu ingat bahwa setelah meninggal dunia akan kembali ke alam atau tanah. Serta Film Siksa Kubur ini juga dilatar-belakangi oleh bagaimana keimanan atau keyakinan yang ada dalam diri seorang muslim terhadap agamanya.
Analisis
Semiotika Roland Barthes pada Poster Film
Didalam poster
biasanya tersirat beragam tanda yang memiliki makna. Dalam dunia perfilman,
poster dijadikan media visual untuk menyampaikan gambaran umum film tersebut
(Shalekhah dan Martadi, 2021). Analisis kajian pada tulisan ini menerapkan
teori Roland Barthes. Teori yang dikemukakan oleh Roland Barthes merupakan
pengembangan dari Ferdinand De Saussure. Teori Barthes yang merupakan turunan
dari teori semiotika De Saussure. Teori Barthes bertumpu pada peran pembaca tanda.
Metode Penelitian
Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dan berfokus pada analisis poster film “Siksa Kubur” dengan menggunakan analisis Semiotika Roland Barthes.
Gambar 1. Analisis Semiotika Roland Barthes (sumber: internet)
Terdapat dua proses signifikasi dalam peta analisis
Barthes. Tahap pertama atau signifikasi pertama adalah tataran denotatif. Tanda
denotatif juga merupakan penanda konotatif, yang sudah masuk pada tahap atau
signifikasi kedua. Tahap atau signifikasi pertama adalah aspek bahasa,
sedangkan tahap atau signifikasi kedua adalah aspek mitos. Aspek mitos inilah
yang merupakan goals dari memilih aliran Barthes untuk menganalisis
tanda. Dengan menggunakan aliran Barthes untuk menganalisis tanda, mitos
menjadi apa yang hendak ditemukan oleh sesorang dalam analisis dari Barthes
ini. Mitos dalam aliran Barthes bukanlah mitos seperti kisah mitologi atau
sejenisnya. Mitos di sini adalah ideologi. gagasan yang terus diproduksi secara
berulang di mana tanda berada.
Gambar 2. Poster Film Siksa kubur (sumber: Instagram)
Simbol dalam
poster film Siksa Kubur sebagai penanda dengan sesuatu pertanda yang
konvensional. Berdasarkan konvensi tersebut pula masyarakat menasfirkan ciri
hubungan antar simbol dengan objek yang dapat dijadikan acuan untuk menasfirkan
makna yang terdapat didalamnya.
Analisis
Semiotika Roland Barthes pada poster film “Siksa Kubur.”
Tanah
Gambar
3. Tanah sebagai Background dalam Poster
Petanda |
|
|
Tanah |
Tanah merah kuburan |
|
Tanda Denotatif/Petanda Konotatif |
Petanda Konotatif |
|
Tanah. Mustaqar, tempat hunian di mana manusia menetap selama hidupnya di
dunia. |
Orang yang baru meninggal dunia |
|
Tanda Konotatif |
||
Kembali kepada kehidupan yang abadi dan
kekal yang terjadi setelah kematian |
Makna Denotasi |
Makna Konotasi |
Makna Mitos |
Tempat dimana manusia menetap selama hidup
di alam dunia. |
Orang yang sudah tidak bernyawa dan kembali
kepada alam kubur. |
Manusia yang tercipta dari tanah akan kembali
lagi ke tanah (kematian). Setelah dikembalikan ke tanah, barulah manusia
dibangkitkan dari tanah untuk menghadapi hari pembalasan. |
12 Pocong dibentuk seperti tengkorak wajah
manusia
Gambar
4. Pocong dibentuk tengkorak wajah manusia dalam poster
Penanda |
Petanda |
|
Pocong |
12 Pocong dibentuk seperti tengkorak wajah manusia |
|
Tanda Denotatif/Petanda Konotatif |
Petanda Konotatif |
|
Hantu yang berwujud
manusia yang terbungkus kain kafan. |
Wajah yang berbeda dari setiap pocong tersebut menunjukkan siksa kubur
yang mereka terima. |
|
Tanda Konotatif |
||
12 Golongan orang-orang yang sudah meninggal yang nantinya akan
mendapatkan siksa kubur sesuai dengan perbuatan buruk yang mereka lakukan. Serta
tengkorak manusia yang menandakan kematian. |
Makna Denotasi |
Makna Konotasi |
Makna Mitos |
Wujud manusia
yang terbungkus oleh kain kafan setelah meninggalkan dunia |
Terdapat 12 Golongan
yang akan disiksa kubur yang nantinya diterima oleh orang yang meninggal yang
melakukan perbuatan buruk mereka
selama hidup di dunia. |
12 Golongan yang
mendapatkan siksa kubur yaitu Sholat, namun lalai, Membaca Quran tapi
melupakannya, Tidak bersuci setelah buang air kecil, Berkata bohong, Tidak
membayar zakat, Pola hidup berlebih-lebihan, Makan harta riba, Memfitnah
sesama saudara muslim, Khianat terhadap amanah, Enggan menolong sesama
muslim, Minum khomer (mabuk), zina dan membunuh, dan Korupsi. |
Gambar 5. Ular Syuja’ul Aqra dalam poster
Penanda |
Petanda |
|
Ular |
Ular Syuja’ul Aqra |
|
Tanda Denotatif/Petanda Konotatif |
Petanda Konotatif |
|
Ular. kelompok reptilia tidak berkaki dan bertubuh
panjang yang tersebar luas di dunia. |
Hewan buas
di neraka dan digambarkan sebagai ular besar yang mengerikan. |
|
Tanda Konotatif |
||
Hewan buas di neraka merupakan simbol
perbuatan jahat dan amal buruk manusia di kehidupan nyata. Ketika di akhirat,
amalan buruk manusia itu menjadi hewan buas yang siap menerkam mereka. |
Makna Denotasi |
Makna Konotasi |
Makna Mitos |
Hewan reptil
yang tidak mempunyai kaki, habibatnya di gurun,hutan, dan air. |
Ular yang
memiliki ukuran yang sangat besar dan mengerikan yang ada di neraka. |
syuja’ul
aqra adalah Ular yang menemani sesorang di dalam kubur
yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyiksa umat Muslim yang lalai dalam
ibadah sholat. kedua matanya memiliki kobaran api, kukunya panjang dari besi.
“Karena
punya cakar, ular ini tampaknya seperti naga. Adapun, suaranya seperti petir
saat menyambar sesuatu,” ekor ular ini akan menembuskan dari dubur
sampai ke mulut manusia. |
Kesimpulan
Poster adalah karya seni
atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas
berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau
permukaan datar lainnya untuk menyampaikan ide ataupun gagasan dengan maksud
memberikan informasi kepada khalayak. Poster juga memiliki sifat mencari
perhatian mata sekuat mungkin, karena itu poster biasanya dibuat dengan
warna-warna kontras dan kuat. Poster
bukan hanya sekadar gambar, tetapi juga karya seni yang ditujukan untuk
memengaruhi, menginspirasi, atau menginformasikan penontonnya. Poster film adalah poster yang digunakan untuk mempromosikan
dan mengiklankan film terutama
untuk membujuk pelanggan yang membayar agar datang ke bioskop untuk menontonnya
Siksa
kubur benar adanya ketika sesorang percaya akan hal tersebut, tergantung dengan
keimanan atau keyakinan yang ada didalam diri masing-masing orang. Dalam film
ini banyak sekali Pelajaran yang dapat kita ambil, salah satunya sebagai
manusia kita tidak boleh meninggalkan Sholat, karena sholat sangat penting
untuk bekal yang akan kita bawa kelak di akhirat. Ular yang telah dijelaskan
dalam poster tersebut bukanlah ular sembarangan, yakni ular syuja’ul aqra, dimana
ular tersebut ditugaskan untuk menyiksa umat muslim yang lalai dalam sholat. Kita
harus sadar bahwa kehidupan didunia hanya sementara, apapun jabatan yang dipegang,
harta sebanyak apapun yang dimiliki, kita akan kembali kepada kehidupan yang
kekal abadi yaitu kehidupan akhirat kelak. Semoga dengan analisis yang saya
buat dapat menjadi renungan semua, agar diakhirat kelak kita tidak mendapatkan
siksa kubur, melainkan nikmat kubur yang Allah SWT berikan kepada kita.
Sumber Referensi
- https://www.kompas.com/hype/read/2024/02/28/172449666/makna-di-balik-poster-siksa-kubur-horor-religi-terbaru-dari-joko-anwar
- https://www.idntimes.com/hype/entertainment/erfah-nanda-2/arti-di-balik-poster-film-siksa-kubur-apa-maksud-ular-syuja-ul-aqra.
- Jurnal terkait Analisis POSTER FILM “THE BOYS IN THE STRIPED PAJAMAS (2008)” MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES
- https://id.wikipedia.org/wiki/Poster
- https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-poster-sejarah-dan-perannya-dalam-masyarakat-21OnNgOdBAQ/2
- https://id.wikipedia.org/wiki/Poster_film
- https://www.detik.com/jabar/berita/d-7294962/sinopsis-film-siksa-kubur-dan-5-fakta-uniknya
- https://www.kompasiana.com/juno_naro/5d929a4f097f3603e006d912/semiotika-roland-barthes
- https://lifestyle.bisnis.com/read/20240314/254/1749300/fakta-menarik-film-siksa-kubur-fokus-soroti-keimanan-manusia.
- https://www.metrouniv.ac.id/artikel/tanah-dan-kekayaan-alam-dalam-perspektif-teologi-islam/
- https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6752013/surat-thaha-ayat-55-jelaskan-awal-penciptaan-hingga-kematian-manusia.
- https://hypeabis.id/read/34033/menggali-makna-dan-teori-di-balik-official-poster-film-siksa-kubur-garapan-joko-anwar
- https://hypeabis.id/read/34073/muncul-di-film-siksa-kubur-cek-fakta-fakta-ular-penyiksa-syujaul-aqra#:~:text=Hewan%20buas%20di%20neraka&text=Untuk%20syuja'ul%20aqra%2C%20hewan,buas%20yang%20siap%20menerkam%20mereka
- https://sumeks.disway.id/amp/668494/ngeri-pedihnya-azab-orang-yang-tinggalkan-salat-akan-disiksa-ular-syujaul-aqra-sampai-kiamat
- https://pks.id/content/ini-dia-12-hal-penyebab-siksa-kubur
Komentar
Posting Komentar